Peran Sosialisasi Bagi
Para Pemuda
Pengertian Pemuda
Pemuda merupakan sebutan bagi orang yang baru memasuki
produktif. Para pemuda merupakan pribadi cenderung memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, haus akan pengalaman, berpikiran maju (berorientasi kepada masa
depan),dinamis,dsb. Para pemuda biasanya memiliki pandangan sendiri dalam
menyikapi berbagai fenomena sosial di sekitar mereka dan pandangan itu sesalu
berubah seiring dengan pengalaman yang mereka dapat. Semua perilaku mereka
besifat dinamis dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman sampai mereka
dewasa.
Sifat-sifat pemuda yang sangat dinamis selalu berkaitan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan kita. Banyak dari pemuda
yang menciptakan tren baru yang berujung pada perubahan nilai-nilai ataupun
kebiasan. Semua perubahan tersebut dapat kita rasakan dengan mulai memudarnya
nilai-nilai maupun budaya lama yang mulai digantikan oleh budaya moderen.
Pegertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai
teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan
peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua:
sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam
masyarakat).
Sosialisasi primer
Peter L.
Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota
masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5
tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota
keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan
dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak
menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara
terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna
kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga
terdekatnya.
Sosialisasi sekunder
Sosialisasi
sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer
yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
Bentuk-bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses
resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam
proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang
lama.
Tipe-tipe Sosialisasi
Formal
Sosialisasi
tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang
berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
Informal
Sosialisasi
tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat
kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan
kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Hungungan Pemuda dan Sosialisasi
Seperti penjelan tentang pemuda di atas, pemuda sangat
dinamis dalam berperilaku. Hal tersebut sebetulnya sangat bagus, karena dengan
begitu dunia ini akan terus berkembang. Perkembangan tersebut juga didukung oleh
rasa keingintahuan mereka yang tinggi dan keaktivan yang mereka miliki,
mengingat usia mereka yang berada pada rentang usia produktif. Tentu saja tidak
semua perkembang yang terjadi selau berjalan dengan baik ataupun menimbulkan
konflik. Disinilah peran sosialisasi dibutuhkan untuk mengendalikan perilaku
pemuda tersebut agar dapat meminimalisir konflik dan efek negatif dari
perubahan yang mereka buat.
Sosialiasi yang paling utama dalam melakukan pengendalian
adalah sosialisasi pada keluarga yang merupakan agen sosialisasi terdekat. Di
dalam keluarga, peran orang tua sangat penting dalam mendidik anaknya tentang
nilai-nilai yang ada, yang baik maupun yang buruk. Sosialisasi ini harus
dilaukukan sejak anak masih kecil agar anak dapat menerimanya dengan lebih
baik, karena pada saat anak sudah menginjak masa remaja (pemuda) anak biasanya
akan berargumen dengan nasihat orang tua yang mungkin bertentangan dengan
pandangan mereka. Argumen tersebut sebetulnya baik karena dapat melatih
kepercayaan diri anak terhadap pendapatnya sendiri, tetapi jika anak tersebut
bergaul dalam lingkungan yang tidak baik maka mindset anak tersebut akan ikut tidak baik.
Dalam penjelasan di atas dikatakan bahwa lingkungan dapat
mempengaruhi mindset pemuda, itu
dapat terjadi karena dalam lingkungan pergaulan pemuda terdapat berbagai agen
sosialisasi lainnya, yaitu teman sepergaulan, sekolah, dan juga media massa.
Agen-agen sosial tersebut sebenarnya mempunyai pengaruh lebih besar terhadap
perkembangan para pemuda, karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu mereka
pada agen-agen tersebut. Teman sepergaulan adalah yang terdekat kedua setelah
keluarga. Perannya sangatlah besar dalam membentuk pribadi anak, karena
disanalah mereka belajar pertemanan, kerja sama, saling berbagi, bertukar
pikiran, bermain, dsb bersama-sama. Mereka hidup dalam masa yang sama, hal itu
membuat mereka dapat saling menerima satu sama lain tanpa adanya konflik. Oleh
karena itu, terkadang sosialisasi pada teman sepergaulan lebih dominan dari
sosialisasi orang tua.
Sebagai orang tua, hal yang dapat dilakukan agar hubungan
dengan anak tetap terjaga dengan baik adalah dengan menyesuaikan nasihat
ataupun sosialisasi yang diberikan dengan perkembangan yang ada, karena dengan
begitu anak akan lebih menerima apa yang orang tua berikan. Hubungan baik ini
juga dapat menciptakan suasana harmonis dalam keluarga. Keharmonisan dalam
keluarga juga dapat menimbulkan berbagai pengaruh positif pada anak. Hubungan
kurang baik antara orang tua dan anak tentu akan merenggangkan keduanya. Jika
hubungan sudah renggang, anak akan tidak peduli dengan nasihat orang tua dan
berpotensi melakukan tindakan-tindakan negatif untuk melampiaskan kekesalannya
terbut.
Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah media massa.
Media massa di zaman digital ini, hampir mencakup di segala aspek kehidupan.
Media massa yang paling berkembang saat ini adalah internet, hampir semua aspek
kehidupan terkoneksi dengan internet, diantaranya pendidikan, jual-beli,
berita, forum, komunikasi, dsb. Pengguna internet terbanyak adalah golongan
pemuda. Kebanyakan dari mereka, menggunakan internet untuk berkomunikasi,
mencari informasi aktual, dan mencari sesuatu yang menurut mereka menarik.
Proses yang terjadi pada sosialisasi media massa ini hampir sama dengan teman
sepergaulan, karena di dalamnya mereka dapat berkomunikasi dengan siapa saja di
dunia ini. Hal-hal yang biasanya terjadi adalah awal mula terbentuknya suatu
tren yang nantinya dapat menjamur ke semua pemuda. Tapi terkadang tidak semua
tren yang terbentuk adalah sesuatu yang positif atau bahkan dapat merusak moral
para pemuda. Disinilah peran agen sosialisasi utama (keluarga) kembali
diperlukan untuk melakukan pengendalian terhadap rasa ingin tahu anak, karena
di dalam internet semua konten dapat diraih dengan mudah baik yang positif
maupun negatif.
Kesimpulan
Pemuda merupakan pribadi yang mempunyai sifat dinamis yang
selalu berubah-ubah seiring waktu berjalan. Rasa keinginan tahuan mereka begitu
tinggi dan sifat mereka sangat aktif membuat diperlukannya sosialisasi secara
berkala untuk mengontrol perilaku mereka agar tidak menyimpang. Peran keluarga
sangat penting dalam proses sosialisasi, karena keluarga merupakan agen
sosialisasi utama yang terdekat. Untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan
anak, diperlukan penyesuaian dengan perkembangan zaman dalam melakukan
sosialisasi agar anak dapat lebih menerimanya. Keluarga juga harus memantau
perkembangan anak dalam berinteraksi dengan temannya, agar pergaulan anak tidak
menyimpang ke arah yang tidak baik dan dapat meerusak masa depan anak atau
pemuda tersebut. Dan yang tidak kalah penting adalah memberi nasihat kepada
anak untuk tidak melihat konten negatif di media massa agar tidak merusak moral
anak. Pada akhirnya hubungan anak dan orang tualah yang menjadi kunci dari
terkendalinya perilaku anak tersebut.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi