Jumat, 21 November 2014

Pemuda dan Sosialisasi



Peran Sosialisasi Bagi Para Pemuda


Pengertian Pemuda
Pemuda merupakan sebutan bagi orang yang baru memasuki produktif. Para pemuda merupakan pribadi cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, haus akan pengalaman, berpikiran maju (berorientasi kepada masa depan),dinamis,dsb. Para pemuda biasanya memiliki pandangan sendiri dalam menyikapi berbagai fenomena sosial di sekitar mereka dan pandangan itu sesalu berubah seiring dengan pengalaman yang mereka dapat. Semua perilaku mereka besifat dinamis dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman sampai mereka dewasa.

Sifat-sifat pemuda yang sangat dinamis selalu berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan kita. Banyak dari pemuda yang menciptakan tren baru yang berujung pada perubahan nilai-nilai ataupun kebiasan. Semua perubahan tersebut dapat kita rasakan dengan mulai memudarnya nilai-nilai maupun budaya lama yang mulai digantikan oleh budaya moderen.

Pegertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat).

Sosialisasi primer                                                       
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk-bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

Tipe-tipe Sosialisasi

Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Hungungan Pemuda dan Sosialisasi
Seperti penjelan tentang pemuda di atas, pemuda sangat dinamis dalam berperilaku. Hal tersebut sebetulnya sangat bagus, karena dengan begitu dunia ini akan terus berkembang. Perkembangan tersebut juga didukung oleh rasa keingintahuan mereka yang tinggi dan keaktivan yang mereka miliki, mengingat usia mereka yang berada pada rentang usia produktif. Tentu saja tidak semua perkembang yang terjadi selau berjalan dengan baik ataupun menimbulkan konflik. Disinilah peran sosialisasi dibutuhkan untuk mengendalikan perilaku pemuda tersebut agar dapat meminimalisir konflik dan efek negatif dari perubahan yang mereka buat.

Sosialiasi yang paling utama dalam melakukan pengendalian adalah sosialisasi pada keluarga yang merupakan agen sosialisasi terdekat. Di dalam keluarga, peran orang tua sangat penting dalam mendidik anaknya tentang nilai-nilai yang ada, yang baik maupun yang buruk. Sosialisasi ini harus dilaukukan sejak anak masih kecil agar anak dapat menerimanya dengan lebih baik, karena pada saat anak sudah menginjak masa remaja (pemuda) anak biasanya akan berargumen dengan nasihat orang tua yang mungkin bertentangan dengan pandangan mereka. Argumen tersebut sebetulnya baik karena dapat melatih kepercayaan diri anak terhadap pendapatnya sendiri, tetapi jika anak tersebut bergaul dalam lingkungan yang tidak baik maka mindset anak tersebut akan ikut tidak baik.

Dalam penjelasan di atas dikatakan bahwa lingkungan dapat mempengaruhi mindset pemuda, itu dapat terjadi karena dalam lingkungan pergaulan pemuda terdapat berbagai agen sosialisasi lainnya, yaitu teman sepergaulan, sekolah, dan juga media massa. Agen-agen sosial tersebut sebenarnya mempunyai pengaruh lebih besar terhadap perkembangan para pemuda, karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu mereka pada agen-agen tersebut. Teman sepergaulan adalah yang terdekat kedua setelah keluarga. Perannya sangatlah besar dalam membentuk pribadi anak, karena disanalah mereka belajar pertemanan, kerja sama, saling berbagi, bertukar pikiran, bermain, dsb bersama-sama. Mereka hidup dalam masa yang sama, hal itu membuat mereka dapat saling menerima satu sama lain tanpa adanya konflik. Oleh karena itu, terkadang sosialisasi pada teman sepergaulan lebih dominan dari sosialisasi orang tua.

Sebagai orang tua, hal yang dapat dilakukan agar hubungan dengan anak tetap terjaga dengan baik adalah dengan menyesuaikan nasihat ataupun sosialisasi yang diberikan dengan perkembangan yang ada, karena dengan begitu anak akan lebih menerima apa yang orang tua berikan. Hubungan baik ini juga dapat menciptakan suasana harmonis dalam keluarga. Keharmonisan dalam keluarga juga dapat menimbulkan berbagai pengaruh positif pada anak. Hubungan kurang baik antara orang tua dan anak tentu akan merenggangkan keduanya. Jika hubungan sudah renggang, anak akan tidak peduli dengan nasihat orang tua dan berpotensi melakukan tindakan-tindakan negatif untuk melampiaskan kekesalannya terbut.

Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah media massa. Media massa di zaman digital ini, hampir mencakup di segala aspek kehidupan. Media massa yang paling berkembang saat ini adalah internet, hampir semua aspek kehidupan terkoneksi dengan internet, diantaranya pendidikan, jual-beli, berita, forum, komunikasi, dsb. Pengguna internet terbanyak adalah golongan pemuda. Kebanyakan dari mereka, menggunakan internet untuk berkomunikasi, mencari informasi aktual, dan mencari sesuatu yang menurut mereka menarik. Proses yang terjadi pada sosialisasi media massa ini hampir sama dengan teman sepergaulan, karena di dalamnya mereka dapat berkomunikasi dengan siapa saja di dunia ini. Hal-hal yang biasanya terjadi adalah awal mula terbentuknya suatu tren yang nantinya dapat menjamur ke semua pemuda. Tapi terkadang tidak semua tren yang terbentuk adalah sesuatu yang positif atau bahkan dapat merusak moral para pemuda. Disinilah peran agen sosialisasi utama (keluarga) kembali diperlukan untuk melakukan pengendalian terhadap rasa ingin tahu anak, karena di dalam internet semua konten dapat diraih dengan mudah baik yang positif maupun negatif.

Kesimpulan
Pemuda merupakan pribadi yang mempunyai sifat dinamis yang selalu berubah-ubah seiring waktu berjalan. Rasa keinginan tahuan mereka begitu tinggi dan sifat mereka sangat aktif membuat diperlukannya sosialisasi secara berkala untuk mengontrol perilaku mereka agar tidak menyimpang. Peran keluarga sangat penting dalam proses sosialisasi, karena keluarga merupakan agen sosialisasi utama yang terdekat. Untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan anak, diperlukan penyesuaian dengan perkembangan zaman dalam melakukan sosialisasi agar anak dapat lebih menerimanya. Keluarga juga harus memantau perkembangan anak dalam berinteraksi dengan temannya, agar pergaulan anak tidak menyimpang ke arah yang tidak baik dan dapat meerusak masa depan anak atau pemuda tersebut. Dan yang tidak kalah penting adalah memberi nasihat kepada anak untuk tidak melihat konten negatif di media massa agar tidak merusak moral anak. Pada akhirnya hubungan anak dan orang tualah yang menjadi kunci dari terkendalinya perilaku anak tersebut.

Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

Sabtu, 25 Oktober 2014

Hubungan Ilmu Sosial Dasar dengan Jurusan Sistem Informasi



HUBUNGAN  ILMU  SOSIAL  DENGAN  SISTEM  INFORMASI


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang semakin cepat menyebabkan masyarakat  dituntut untuk menguasai berbagai fasilitas teknologi informasi yang terus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini tentuya dapat memanjakan masyarakat sekaligus mampu mengevesiensikan waktu dan tenaga mereka terhadap persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Ilmu sosial dasar adalah ilmu basic yang mampu menunjang dan mempermudah bahkan menuntun masyarakat untuk mengoperasikan sistem informasi agar sesuai dengan etika dan kegunaannya yang sesungguhnya.

B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas, rumusan masalah yang akan diajukan adalah sebagai berikut;
1.      Apa yang dimaksud dengan ilmu social dasar?
2.      Bagaimanakah hakikat ilmu social dasar?
3.      Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi?
4.      Apakah fungsi teknologi informasi?
5.      Jelaskan hubungan antara ilmu social dasar dengan teknologi informasi?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu social dasar.
2.      Dapat menjelaskan hakikat ilmu social dasar.
3.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi informasi.
4.      Dapat menjelaskan fungsi teknologi informasi.
5.      Dapat menjelaskan hubungan antara ilmu social dasar dengan teknologi informasi.







BAB  II
PEMBAHASAN  TEORI


A. ILMU  SOSIAL (BUDAYA) DASAR

I. PENGERTIAN ILMU
Kata ilmu dalam bahasa Arab “ilm“yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.

Ilmu yang di sebut sebagai science mempunyai arti the study of the structure and behavior of the physical and natural world and society, especially through observation and experiment. Itu menurut kamus oxford yang jika diterjemahkan menjadi studi tentang struktur dan perilaku dari dunia fisik dan alam dan masyarakat, khususnya melalui pengamatan dan percobaan.Tampaknya kedua pengertian diatas yakni pengertian ilmu dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa inggris memiliki persamaan.

II.PENGERTIAN BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

III.PENGERTIAN DASAR
Dasar adalah suatu awalan atau permulaan dari semuannya, ilmu dasar berarti ilmu yang di pelajari adalah awal dari sebuah pelajaran dan pelajaran itu akan berkembang yang disebut pengembangan dasar.

IV.PENGERTIAN  ILMU SOSIAL (BUDAYA) DASAR
                Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah yang diwujudkan oleh suatu masyarakat, dengan menggunakan teori teori (fakta, konsep dan teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti: Geografi, Sosiologi, Sejarah, Sosiologi, Ilmu komputer, Antrapologi dan ilmu politik.
Dari definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu sosial dasar mencangkup segala bidang dalam kehidupan dan dapat memberikan pengetahuan umum dan dasar dalam kehidupan sehari-hari
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia karena pada ilmu budaya dasar memiliki unsur-unsur dari kebudayaan yaitu:
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi


V.HAKIKAT ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu sosial dasar membicarakan tentang hubunga timbal balik anatar manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan dengan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Ilmu sosial dapat dikelompokan menjadi:
A.    Natural sciences: (Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi, Dll)
B.    Social scienstes: (sosiologi, Ekonomi, Politik, Antropologi, Sejarah, Dll)
C.    Humanities: (Bahasa, Agama, Kesastraan, Kesenia, Dll)

B. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI (INFORMATIKA)

I.PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

II.PENGERTIAN INFORMASI
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.


III.PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
Definisi dari Sistem Informasi sendiri ialah Suatu Sistem terintegrasi yang mampu menyediakan Informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau; Sebuah Sistem terintegrasi atau Sistem manusia-mesin, untuk menyediakan Informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

IV.PENGERTIAN  TEKNOLOGI  INFORMATIKA
Teknik informatika merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik yang secara khusus menangani masalah pengolahan data dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi komputer melalui proses-proses logika. Menurut kamus Oxford, teknik informatika adalah studi atau penggunaan peralatan elektronik, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan dan gambar.

V.FUNGSI TEKNOLOGI INFORMATIKA
Fungsi dari teknologi informatika segara ringkas dibagi menjadi 5, yaitu:
-        Capture : proses penyusutan record aktivitas yang terperinci
-          Processing : menganalisis, menghitung dan mengumpulkan semua bentuk data atau informasi
-         Generation : proses yang mengorganisir informasi kedalam bentuk yang lebih bermanfaat
-         Storage and Retrival : proses penyimpanan data atau informasi dan proses penempatan salina data                untuk pengolahan lebih lanjut
-         Transmission : proses komputer mendistribusikan informasi melalui jaringan komunikasi

C. HUBUNGAN ANTARA INFORMASI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu informasi adalah ilmu yang mempelajari data dan informasi, dan mencakup cara bagaimana menginterpretasi, menganalisa, menyimpan, dan mengambil kembali data dan informasi tersebut. Ilmu informasi merupakan dasar dari analisa komunikasi dan basis data. Secara lebih luas, ilmu informasi merupakan bidang interdisipliner yang berkaitan dengan beberapa aspek ilmu komputer, ilmu perpustakaan, dengan bidang kognitif, dan ilmu sosial.
Ilmu Informasi terdiri dari memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana mengumpulkan, mengelompokkan, memanipulasi, menyimpan, mengambil dan menyebarkan segala jenis informasi.
Informasi dan Budaya mencakup aspek-aspek seperti nilai-nilai sikap dan perilaku yang dapat mempengaruhi orang-orang agar orang-orang tersebut dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan memperkenalkan mereka dengan budaya informasi, namun tidak semua budaya informasi dapat berdampak positif ada yang dapat memperburuk pribadi seseorang jika budaya informasi yang diberikan melenceng. Seperti pada era Globalisasi saat ini pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Begitulah, misalnya, banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku.


BAB  III
KESIMPULAN

Sekarang ini sistem informasi sudah sangat berkembang pesat dan hampir tidak mengenal  “BATASAN” lagi, dalam arti sebuah sistem informasi yang mencakupi seluruh aspek kehidupan manusia seperti  ilmu pengetahuan, teknologi, gaya hidup, dan berbagai hal lainnya sudah sangat cepat sekali menyebar dan beredar dari suatu tempat ke tempat lainnya. Seperti contoh : berkembangnya pola hidup  negeri barat yang serba instan dan selalu berhubungan dengan HIGH TECHNOLOGY (teknologi tingkat tinggi) seperti pada penggunaan internet pada setiap kegiatan, bisa membawa dampak yang positif tetapi juga bisa berdampak negatif. Positif apabila kita mencontoh dan menerapkan teknologi tersebut untuk hal-hal yang berguna dan tidak merugikan orang lain, dan akan berdampak negatif apabila kita menggunakan nya untuk hal-hal yang tidak baik dan merugikan orang lain. Contohnya : internet sangat baik apabila kita gunakan untuk berguna apabila kita gunakan untuk program-program seperti e-learning(pendidikan), e-commerce(usaha dagang ataupun sejenisnya).
Tetapi  internet juga bisa jadi momok yang menakutkan apabila ada orang-orang/oknum-oknum tertentu yang menyalahgunakan teknologi tersebut seperti  contoh banyak nya para pengakses internet yang memaksa untuk masuk ke situs-situs penting pemerintah atau pun instansi-instansi tertentu hanya untuk mengacak-acak bahkan sampai  berniat untuk menghancurkan jaringan tersebut. Oleh karena itu manusia yang berbudaya dan berakhlak yang baik sebaiknya sudah bisa memilah-milah bagaimana langkah-langkah yang baik dalam menghadapi era dimana sistem informasi itu sudah tidak terbatas dan sudah semakin pesat perkembangan nya, dan di saat inilah kita sudah sepantas nya menerapkan apa yang sudah kita ketahui tentang kehidupan sosial dan berbudaya baik seperti yang sudah kita dapatkan di pelajaran Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar.


Referensi


Analisi Kegiatan Sosial



Persiapan Idul Adha

Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang ditandai dengan tradisi pemotongan hewan kurban. Dalam persiapan Idul Adha, biasanya dalm suatu daerah tempat tinggal, dibentuk panitia untuk melakukan koordinasi kepada semua warga di daerah tersebut. Hal itu juga terjadi di lingkungan tempat tinggal tinggal saya. Di lingakungan tempat tinggal saya, pembentukan panitia telah dilakukan sekitar  1 bulan sebulan hari Idul Adha. Hal itu dilakukan agar semua hal yang dibutuhkan dapat tersedia dan semua acara berjalan dengan lancar, mengingat perlunya koordinasi dan pendataan untuk seluruh warga yang ingin berkurban maupun warga pendataan warga yang mendapat jatah kurban.
Persiapan pertama yang dilakukan adalh pembentukan panitia. Pemilihan panitia di tempat tinggal saya, dibebaskan bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi. Biasanya, warga yang menjadi panitia didominasi oleh warga yang cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di masjid. Setelah semua posisi ditempati, barulah dimulai rangkaian persiapannya. Rangkaian persiapan tersebut dimulai dengan pendataan warga yang ingin berkurban. Di tempat tinggal saya, masjid menerima uang secara tunai yang nantinya akan dibelikan hewan kurban sesuai jumlah warga yang berkurban, tetapi jika kita ingin membeli hewan kurna sendiri, masjid akan menerimanya juga. Yang kedua adalah permintaan kepada sejumlah pihak untuk dijadikan sponsor guna menunjang kelancaran acara. Setelah itu semua, barulah pembelian dilakukan dan dilakukan pengecekan ulang terhadap  data yang telah diperoleh. Setelah hewan-hewan kurban datang, merekan diikat di halaman depan masjid dan dilakukan persiapan terakhir untuk tempat yang akan dijadikan tempat pemotongan.
Pada saat hari Idul Adha tiba, semua warga yang beragama Islam akan menuanaikan shalat Ied yang dilakukan lapangan serbaguna. Shalat Ied dilakukan pada pagi hari, sekitar jam 6.30 pagi. Setelah shalat Ied , tempat yang akan digunakan untuk pemotonga kurban dipersiapkan. Pemotongan kurban dilakukan sekitar jam 10 pagi. Pada acara pemotongan itu banyak warga yang menonton jalannya pemotongan hewan kurban., meskipun di tempat itu dipenuhi bau tidak sedap dan darah yang berceceran. Setelah acara pemotongan selesai, hewan-hewan kurban tadi dilepas terlebih dulu kulitnya kemudian dipotong dagingnya untuk dibagikan kepada semua warga. Pembagian tersebut dilakuakan anak-anak remaja yang ada di dalam panitia. Saat semua acara selesai, para panita mulai merapikan tempat pemotongan yang lokasinya ada di halaman masjid, agar dapat digunakan seperti semula.