Kamis, 08 Januari 2015

Kesetaraan dan Keberagaman Manusia


Kesetaraan dan Keseragaman Manusia

1.     Kesetaran dan Keragaman



Kesetaraan dan keragaman di dalam kehidupan dapat dibagi menjadi 2 pendekatan, yaitu pendekatan formal dan substansif. Pada pendekatan formal, pengkajian dilakukan sesuai aturan-aturan yang berlaku, undang-undang, norma-norma,dan sebagainya, sedangkan pendekatan substansif berdasar pada output maupun proses terjadinya kesetaraan tersebut. Konsep kesetaraan biasanya dikaitkan dengan perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan manusia, diantaranya gender, ras, status sosial, keturunan, dan sebagainya. Sedangkan konsep keseragaman adalah yang biasa terjadi pada kehidupan dan kebudayaan manusia, seperti kebudayaan, norma yang berlaku, kepercayaan, dan sebagainya.

 

Jika diperhatikan secara keseluruhan, kebudayan di dunia dibagi menjadi 2, yaitu kebudayaan Baratdan kebudayaan Timur. Pada umumnya kebudayaan Barat didominasi oleh sifat Antroposentris yang berarti berpusat pada manusia. Pada kebudayaan Barat, kebanyakan norma, kepercayaan, maupun kebiasaan berdasar pada penemuan-penemuan tentang berbagai hal yang menyangkut proses kehidupan yang kemudian dijadikan sebagai landasan kepercayaan ataupun kebiasaan sehari-hari. Pada kebudayaan di Timur yang sebagian besar diwakili oleh budaya Cina, Arab, dan India lebih berokus pada tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang ataupun kepercayaan-kepercayaan dari masa lampau.
Sehubungan dengan keragaman budaya di dunia Timur dan dunia Barat. Keragaman budaya yang terjadi di Indonesia sebagai negara kepulauan banyak dipengaruhi oleh budaya Timur yang lebih percaya pada kepercayaan dari masa lalu. Tapi, yang menjadikan Indonesia unik adalah persatuan terjadi di dalam keragaman budaya yang ada. Tidak seperti negara-negara lain yang terbentuk karena kesamaan bahasa, kesamaan budaya, ataupun kesamaan wilayah, Indonesia terbentuk karena persamaan nasib yang terjadi pada saat masa kolonial dimana pada saat itu Indonesia maasih berupa kerajaan-kerajaan yang berpusat di daerah.


2.     Makna Keragaman



Keragaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tingkah laku, macam jenis,  lagu musik : langgam, warna : corak : ragi, tata bahasa. Sudah menjadi fakta sosial bahwa keragaman yang terjadi di dunia ini banyak menimbulkan perselisihan, diskriminasi, penindasan, dan banyak bentuk ketidak adilan lainnya. Dulu orang kulit hitam dianggap lebih rendah kedudukannya di banding orang kulit putih dan orang kulit putih menjadikan orang kulit hitam sebagai budak dan juga memperlakukan mereka secara tidak manusiawi. Diskriminasi juga biasa terjadi pada ras minoritas yang tinggal di suatu negara. Keberadaan mereka di negara itu dianggap sebagai pendatang dan diskriminasi yang terjadi tidak terlepas dari masalah ras, warna kulit, bahasa, dan kebudayaan. Sebagai contoh  di Indonesia, orang-orang Tionghoa yang berasal dari Cina sering kali diperlakukan tidak adil ataupun ketidaksukaan kaum mayoritas terhadap kebudayaan mereka. Sehingga keragaman itu sendiri adalah variasi berbagai hal yang ada di dalam kehidupan, dalam hal ini lebih kepada ras, budaya, agama, warna kulit, dsb.
Keragaman sebetulnya bukanlah hal yang harus dipermasalahkan, karena keberagaman merupakan representasi dari berbagai pandangan masyarakat di dunia dan kemungkinan besar dapat berbeda karena kondisi yang terjadi di setiap daerah juga berbeda. Oleh karena itu, kita harus membuka pikiran kita untuk lebih dapat menerima perbedaan yang ada. Kita juga dapat melakukan beberapa hal agar dapat mengurangi dampak negatif dari berbagai diskriminasi yang ada, diantaranya :
1.       Mengurangi pandangan negatif tentang orang lain.
2.       Mengenal sebanyak mungkin orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
3.       Mengembangkan ikatan-ikatan dengan orang dari berbagai latar belakang.
4.       Mempelajari budaya-budaya yang ada.

3.       Makna Kesetaraan
Kesetaraan dapat dartikan sebagai kesamaan kedudukan dalam berbagai hal. Dalam hal ini, kesetaraan lebih ditekankan pada kesetaraan semua manusia yang berada di satu tingkat. Pada zaman dahulu, kesetaraan sesama manusia belum terjadi, karena sistem pemerintahan yang berlaku adalah kerajaan. Dalam sistem kerajaan, raja berada dalam kasta paling tinggi diikuti oleh keluarga kerajaan dan rakyat biasa pada kasta terendah. Sistem itu membuat berbagai aspek kehidupan menjadi tidak adil, karena semua ketentuan ditentukan oleh raja yang berkuasa tanpa memperdulikan opini rakyat.

 




Dalam konsepnya, kesetaraan sangat berbeda dengan keberagaman, karena didalam keberagaman perbedaan dalam berbagai hal adalah sesuatu yang harus dihormati dan harus disetarakan tingkatnya dengan yang lainnya. Dalam keberagaman, jika kita memiliki perbedaan, maka yang kita dapatkan juga akan berbeda dengan orang lain. Contohnya jika kita berada dalam tingkat ekonomi atas, tentu kita akan lebih mudah mendapat akses kesehatan sebagai contoh, tapi jika kita berada dalam tingkat ekonomi rendah, kita harus mengurus berbagai surat agar mendapat akses kesehatan yang terjangkau.
Sistem kesetaraan ini, dapat dikaitkan pula dengan pemerintahan yang sentralik. Dalam sistem itu, semua warga di negara yang menganut sistem sentralik akan diperlakukan sama ataupun diberikan akses yang sama dalam kehidupan tanpa memandang status sosial.

Adapun indikator kesetaraan adalah sebagai berikut :
a.     Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan
b.      Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
c.      Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.

                Dalam paham kesetaraan hal-hal di atas telah diatur dalam Undang-undang no : 39 Tahun 1999, dimana jika kita tidak memandang setara hal-hal setara hal tersebut, maka dapat dikatakan sebagai diskriminasi.




4.       Unsur-unsur keberagaman dalam Masyarakat
1.       Suku Bangsa dan Ras
Di dunia kehidupan sosial tidak dapat dilepaskan dari perbedaan yang satu ini, karena disetiap belahan dunia pasti kita menemukan perbedaan suku bangsa ataupun ras. Dalam perbedaan suku bangsa, yang paling menonjol adalah perbedaan budaya atau tata cara dalam menjalani kehidupan. Pada perbedaan ras, yang paling menonjol adalah perbedaan fisik, dimana warna kulit dan struktur tulang adalah yang menjdi perbedaan utama.
2.         Agama dan Keyakinan
Dalam hal ini, Agama dan Keyakinan sebenarnya berkaitan dengan perbedaan budaya dimasa lalu atau kepercayaan yang diturunkan oleh pendahulu kita. Faktor yang menyebabkan agama dan kepercayaan berkembang pesat adalah penyebaran yang dilakukan oleh orang-orang dari daerah tempat kepercayaan itu muncul. Contohnya, Islam adalah agama yang berasal dari Timur Tengah dan pada zaman dahulu orang-orang Timur Tengah pergi mengelilingi dunia untuk berdagang dan menyebarkan kepercayaan mereka. Hal itu, juga berlaku bagi agama dan kepercayaan lain. Mereka berkeliling dunia dan berdakwah tentang kepercayaan yang mereka miliki.
3.         Ideologi dan Politik
Ideologi dan Politik merupakan sistem pemerintahan yang ada dalam suatu negara dan telah disepakati bersama tentang peraturan-perturan yang ada di dalamnya. Ideologi dan politik mengatur berbagai aspek dalam kehidupan di suatu negara, agar dapat mencapai visi dan misi mereka.
4.         Tatakrama
Tatakrama adalah peraturan yang mengatur dalam bersikap dengan baik sesuai budaya yang kita miliki. Tatakrama di setiap budaya dapat berbeda, karena tatakrama adalah hasil buah pikiran dalam suatu masyarakat yang kemudian ditetapkan sebagai aturan tidak tertulis dalam suatu masyarakat. Jika kita berada di dalam masyarakat yang memiliki budaya yang bebeda, maka kita harus bersikap sesuai tatakrama yang berlaku di masyarakat tersebut untuk mendapat kesan baik dan menghindari konflik.
5.       Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Kesenjangan adalah suatu perbedaan dalam suatu hal, yang menyebabkan terpecahnya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Kesenjangan sosial adalah perbedaan status atau golongan sosial dalam masyarakat. Dalam kesenjangan sosial, perbedaan yang  biasa terjadi adalah perbedaan gaya hidup. Dalam kesenjangan ekonomi, faktor yang berpengaruh adalah kelas ekonomi masing-masing orang yang berbeda dan menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari tingkat ekonomi yang sama.

5.     Masyarakat Multikultural
Dalam era globalisasi ini, masyarakat dari berbagai latar belakang sudah tidak asing lagi ditemukan di daerah manapun ddi seluruh dunia. Hal itu terjadi karena di era globalisasi ini berbagai kesempatan terbuka bagi siapa saja dimana saja. Kesempatan itu bisa berupa pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya. Tapi dalam prosesnya, terkadang masih timbul berbagai konflik tentang kemajemukan yang ada ataupun budaya yang berbeda dari masyarakat tersebut. Oleh karena itu, rasa saling menghormati harus ditumbuhkan jika kita ingin hidup bersama dengan baik.
Sebetulnya jika kita hidup berdampingan dengan dengan orang dari latar belakang yang berbeda, banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari budaya orang tersebut yang mungkin tidak ada dalam budaya kita. Hal itu dapat menimbulkan ikatan yang kuat dikarenakan interaksi yang terjadi dan karena kita telah mengenal budaya orang tersebut lebih dalam.
Menjaga perdamaian di dalam masyarakat multikultural sangat penting, karena dapat mencegah konflik yang dapat menimbulkan suatu perpecahan dama suatu kelompok masyarakat. Dan jika konflik itu menjadi besar, dapat berujung pada permusuhan jangka panjang atau bisa menimbulkan banyak stereotip negatif.

Kesimpulan
Dalam era globalisasi saat ini, kemajemukan dalam masyarakat bukanlah suatu yang asing lagi, karena kebudayaan dari seluruh dunia telah membaur dan menjunjung tinggi rasa kesetaraan dan keberagaman. Dalam prosesnya, tentu masih ditemukan banyak konflik yang dikarenakan perbedaan yang ada, tapi itu mungkin karena proses globalisasi ini baru saja dimulai dan masih butuh banyak proses agar semua masyarakat dapat menerima perbedaan yang ada.
Perbedaan itu sendiri sebenarnya adalah hal yang dinamis dan terus berubah sepanjang waktu. Jadi, perbedaan itu juga dapat mencirikan suatu kelompok masyarakat dan menjadi keunikan ataupun identitas mereka.
Penghargaan atas keberagaman dan kesetaraan adalah hal penting yang harus ditanamkan pada setiap individu sejak dari kecil, agar saat dewasa mereka dapat lebih mudah menerima perbedaan yang ada. Dan dengan saling membaur dengan orang dari latar belakang budaya yang berbeda juga akan menambah wawasan kita tentang budaya dan menjadikan kita lebih menghormatinya.

Referensi 
http://wulanastutik.blogspot.com/2013/12/tugas-mk-isbd_15.html