Kesetaraan dan
Keseragaman Manusia
1.
Kesetaran dan Keragaman
Jika
diperhatikan secara keseluruhan, kebudayan di dunia dibagi menjadi 2, yaitu
kebudayaan Baratdan kebudayaan Timur. Pada umumnya kebudayaan Barat didominasi
oleh sifat Antroposentris yang berarti berpusat pada manusia. Pada kebudayaan
Barat, kebanyakan norma, kepercayaan, maupun kebiasaan berdasar pada
penemuan-penemuan tentang berbagai hal yang menyangkut proses kehidupan yang
kemudian dijadikan sebagai landasan kepercayaan ataupun kebiasaan sehari-hari.
Pada kebudayaan di Timur yang sebagian besar diwakili oleh budaya Cina, Arab, dan
India lebih berokus pada tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang ataupun
kepercayaan-kepercayaan dari masa lampau.
Sehubungan
dengan keragaman budaya di dunia Timur dan dunia Barat. Keragaman budaya yang
terjadi di Indonesia sebagai negara kepulauan banyak dipengaruhi oleh budaya
Timur yang lebih percaya pada kepercayaan dari masa lalu. Tapi, yang menjadikan
Indonesia unik adalah persatuan terjadi di dalam keragaman budaya yang ada.
Tidak seperti negara-negara lain yang terbentuk karena kesamaan bahasa,
kesamaan budaya, ataupun kesamaan wilayah, Indonesia terbentuk karena persamaan
nasib yang terjadi pada saat masa kolonial dimana pada saat itu Indonesia
maasih berupa kerajaan-kerajaan yang berpusat di daerah.
2.
Makna Keragaman
Keragaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tingkah laku, macam jenis, lagu musik : langgam, warna : corak : ragi, tata bahasa. Sudah menjadi fakta sosial bahwa keragaman yang terjadi di dunia ini banyak menimbulkan perselisihan, diskriminasi, penindasan, dan banyak bentuk ketidak adilan lainnya. Dulu orang kulit hitam dianggap lebih rendah kedudukannya di banding orang kulit putih dan orang kulit putih menjadikan orang kulit hitam sebagai budak dan juga memperlakukan mereka secara tidak manusiawi. Diskriminasi juga biasa terjadi pada ras minoritas yang tinggal di suatu negara. Keberadaan mereka di negara itu dianggap sebagai pendatang dan diskriminasi yang terjadi tidak terlepas dari masalah ras, warna kulit, bahasa, dan kebudayaan. Sebagai contoh di Indonesia, orang-orang Tionghoa yang berasal dari Cina sering kali diperlakukan tidak adil ataupun ketidaksukaan kaum mayoritas terhadap kebudayaan mereka. Sehingga keragaman itu sendiri adalah variasi berbagai hal yang ada di dalam kehidupan, dalam hal ini lebih kepada ras, budaya, agama, warna kulit, dsb.
Keragaman
sebetulnya bukanlah hal yang harus dipermasalahkan, karena keberagaman
merupakan representasi dari berbagai pandangan masyarakat di dunia dan
kemungkinan besar dapat berbeda karena kondisi yang terjadi di setiap daerah
juga berbeda. Oleh karena itu, kita harus membuka pikiran kita untuk lebih
dapat menerima perbedaan yang ada. Kita juga dapat melakukan beberapa hal agar
dapat mengurangi dampak negatif dari berbagai diskriminasi yang ada,
diantaranya :
1.
Mengurangi pandangan negatif tentang orang lain.
2.
Mengenal sebanyak mungkin orang-orang dari latar
belakang yang berbeda.
3.
Mengembangkan ikatan-ikatan dengan orang dari
berbagai latar belakang.
4.
Mempelajari budaya-budaya yang ada.
3.
Makna Kesetaraan
Kesetaraan dapat
dartikan sebagai kesamaan kedudukan dalam berbagai hal. Dalam hal ini,
kesetaraan lebih ditekankan pada kesetaraan semua manusia yang berada di satu
tingkat. Pada zaman dahulu, kesetaraan sesama manusia belum terjadi, karena
sistem pemerintahan yang berlaku adalah kerajaan. Dalam sistem kerajaan, raja
berada dalam kasta paling tinggi diikuti oleh keluarga kerajaan dan rakyat
biasa pada kasta terendah. Sistem itu membuat berbagai aspek kehidupan menjadi
tidak adil, karena semua ketentuan ditentukan oleh raja yang berkuasa tanpa
memperdulikan opini rakyat.
Dalam konsepnya,
kesetaraan sangat berbeda dengan keberagaman, karena didalam keberagaman
perbedaan dalam berbagai hal adalah sesuatu yang harus dihormati dan harus
disetarakan tingkatnya dengan yang lainnya. Dalam keberagaman, jika kita
memiliki perbedaan, maka yang kita dapatkan juga akan berbeda dengan orang
lain. Contohnya jika kita berada dalam tingkat ekonomi atas, tentu kita akan
lebih mudah mendapat akses kesehatan sebagai contoh, tapi jika kita berada
dalam tingkat ekonomi rendah, kita harus mengurus berbagai surat agar mendapat
akses kesehatan yang terjangkau.
Sistem
kesetaraan ini, dapat dikaitkan pula dengan pemerintahan yang sentralik. Dalam
sistem itu, semua warga di negara yang menganut sistem sentralik akan
diperlakukan sama ataupun diberikan akses yang sama dalam kehidupan tanpa
memandang status sosial.
Adapun indikator
kesetaraan adalah sebagai berikut :
a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama,
suku bangsa, ras, gender, dan golongan
b. Adanya persamaan hak dari segi
pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai
hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.
Dalam
paham kesetaraan hal-hal di atas telah diatur dalam Undang-undang no : 39 Tahun
1999, dimana jika kita tidak memandang setara hal-hal setara hal tersebut, maka
dapat dikatakan sebagai diskriminasi.
4.
Unsur-unsur keberagaman dalam Masyarakat
1.
Suku Bangsa dan Ras
Di dunia kehidupan sosial tidak dapat dilepaskan dari perbedaan yang satu
ini, karena disetiap belahan dunia pasti kita menemukan perbedaan suku bangsa
ataupun ras. Dalam perbedaan suku bangsa, yang paling menonjol adalah perbedaan
budaya atau tata cara dalam menjalani kehidupan. Pada perbedaan ras, yang
paling menonjol adalah perbedaan fisik, dimana warna kulit dan struktur tulang
adalah yang menjdi perbedaan utama.
2.
Agama
dan Keyakinan
Dalam hal ini, Agama dan Keyakinan sebenarnya berkaitan dengan perbedaan
budaya dimasa lalu atau kepercayaan yang diturunkan oleh pendahulu kita. Faktor
yang menyebabkan agama dan kepercayaan berkembang pesat adalah penyebaran yang
dilakukan oleh orang-orang dari daerah tempat kepercayaan itu muncul.
Contohnya, Islam adalah agama yang berasal dari Timur Tengah dan pada zaman
dahulu orang-orang Timur Tengah pergi mengelilingi dunia untuk berdagang dan
menyebarkan kepercayaan mereka. Hal itu, juga berlaku bagi agama dan
kepercayaan lain. Mereka berkeliling dunia dan berdakwah tentang kepercayaan
yang mereka miliki.
3.
Ideologi
dan Politik
Ideologi dan Politik merupakan sistem pemerintahan yang ada dalam suatu
negara dan telah disepakati bersama tentang peraturan-perturan yang ada di
dalamnya. Ideologi dan politik mengatur berbagai aspek dalam kehidupan di suatu
negara, agar dapat mencapai visi dan misi mereka.
4.
Tatakrama
Tatakrama adalah peraturan yang mengatur dalam bersikap dengan baik
sesuai budaya yang kita miliki. Tatakrama di setiap budaya dapat berbeda,
karena tatakrama adalah hasil buah pikiran dalam suatu masyarakat yang kemudian
ditetapkan sebagai aturan tidak tertulis dalam suatu masyarakat. Jika kita
berada di dalam masyarakat yang memiliki budaya yang bebeda, maka kita harus
bersikap sesuai tatakrama yang berlaku di masyarakat tersebut untuk mendapat
kesan baik dan menghindari konflik.
5.
Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Kesenjangan adalah suatu perbedaan dalam suatu hal, yang menyebabkan
terpecahnya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Kesenjangan sosial
adalah perbedaan status atau golongan sosial dalam masyarakat. Dalam
kesenjangan sosial, perbedaan yang biasa
terjadi adalah perbedaan gaya hidup. Dalam kesenjangan ekonomi, faktor yang
berpengaruh adalah kelas ekonomi masing-masing orang yang berbeda dan
menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari tingkat
ekonomi yang sama.
5.
Masyarakat Multikultural
Dalam era
globalisasi ini, masyarakat dari berbagai latar belakang sudah tidak asing lagi
ditemukan di daerah manapun ddi seluruh dunia. Hal itu terjadi karena di era globalisasi
ini berbagai kesempatan terbuka bagi siapa saja dimana saja. Kesempatan itu
bisa berupa pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya. Tapi dalam
prosesnya, terkadang masih timbul berbagai konflik tentang kemajemukan yang ada
ataupun budaya yang berbeda dari masyarakat tersebut. Oleh karena itu, rasa
saling menghormati harus ditumbuhkan jika kita ingin hidup bersama dengan baik.
Sebetulnya jika
kita hidup berdampingan dengan dengan orang dari latar belakang yang berbeda,
banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari budaya orang tersebut yang
mungkin tidak ada dalam budaya kita. Hal itu dapat menimbulkan ikatan yang kuat
dikarenakan interaksi yang terjadi dan karena kita telah mengenal budaya orang
tersebut lebih dalam.
Menjaga perdamaian
di dalam masyarakat multikultural sangat penting, karena dapat mencegah konflik
yang dapat menimbulkan suatu perpecahan dama suatu kelompok masyarakat. Dan
jika konflik itu menjadi besar, dapat berujung pada permusuhan jangka panjang
atau bisa menimbulkan banyak stereotip negatif.
Kesimpulan
Dalam era globalisasi saat ini, kemajemukan dalam masyarakat
bukanlah suatu yang asing lagi, karena kebudayaan dari seluruh dunia telah
membaur dan menjunjung tinggi rasa kesetaraan dan keberagaman. Dalam prosesnya,
tentu masih ditemukan banyak konflik yang dikarenakan perbedaan yang ada, tapi
itu mungkin karena proses globalisasi ini baru saja dimulai dan masih butuh
banyak proses agar semua masyarakat dapat menerima perbedaan yang ada.
Perbedaan itu sendiri sebenarnya adalah hal yang dinamis dan
terus berubah sepanjang waktu. Jadi, perbedaan itu juga dapat mencirikan suatu
kelompok masyarakat dan menjadi keunikan ataupun identitas mereka.
Penghargaan atas keberagaman dan kesetaraan adalah hal
penting yang harus ditanamkan pada setiap individu sejak dari kecil, agar saat
dewasa mereka dapat lebih mudah menerima perbedaan yang ada. Dan dengan saling
membaur dengan orang dari latar belakang budaya yang berbeda juga akan menambah
wawasan kita tentang budaya dan menjadikan kita lebih menghormatinya.
Referensi
http://wulanastutik.blogspot.com/2013/12/tugas-mk-isbd_15.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar